Pemerintah Desa Cibeureum Kulon Gelar Ziarah Kubur Dalam Rangka Memperingati Hari Jadi Ke-39 - DESA CIBEUREUM KULON

CIBEUREUM KULON--- Dalam rangka Milangkala Ke-39 Desa Cibeureum Kulon, Pemerintah Desa bersama BPD, LPM, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Perwakilan Para Ketua RT/RW, Linmas, Pengurus Karang Taruna dan perwakilan Lembaga Kemasyarakatan Desa lainnya melaksanakan Ziarah Kubur ke Makam Mbah Beureum (Leluhur Desa Cibeureum). Rabu, (4/08/2021)

Gun Gun Turganda, S. H. Kepala Desa Cibeureum Kulon menyampaikan bahwa kegiatan Milangkala ini tidak digelar seperti biasanya, hal ini dikarenakan saat ini Kabupaten Sumedang masih berada pada PPKM Level 4 berdasarkan Inmendagri Nomor 27 Tahun 2021. Sehingga masih diharuskan adanya pembatasan Kegiatan Sosial Masyarakat.

"Sehubungan saat ini Kabupaten Sumedang masih berada pada PPKM Level 4, maka kegiatan Milangkala ini tidak digelar sebagaimana biasanya, dalam kegiatan ini pun kami hanya mengundang +- 30 org saja, perwakilan dari BPD dan Perwakilan dari Unsur Lembaga Kemasyarakatan Desa, itupun dengan penerapan Protokol Kesehatan yang ketat." Ungkapnya. 

Sementara itu, salah seorang Tokoh Masyarakat H. Cece Suhro, menceritakan sejarah singkat Desa Cibeureum, menurutnya, berkaitan dengan namanya, Desa Cibeureum diambil dari nama seorang leluhur yang bernama Mbah Beureum alias Mbah Raksabaya. Pemberian nama Cibeureum dikaitkan dengan perjalanan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia melawan penjajah Belanda. Ketika penjajah Belanda sampai ke wilayah Cimalaka, tentara Indonesia yang berada di wilayah ini tidak mau mundur, mereka melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda walaupun kalah dalam hal persenjataan, dengan dibantu oleh penduduk setempat mereka mempertahankan wilayah ini. Penjajah Belanda melakukan serangannya dari sekitar sungai yang berada di wilayah ini, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam menghanyutkan mayat yang gugur dalam peperangannya, sehingga dengan banyaknya yang gugur dan dihanyutkan di sungai ini, menyebabkan air sungai berubah warna menjadi warna merah. Dari peristiwa inilah, kemudian kampung yang berada di sekitar tempat kejadian tersebut diberi nama Cibeureum yang artinya air berwarna merah. (HN.)